Ketika   ini terlalu banyak fitnah yang dilakukan oleh orang yang mengaku   beragama Islam terhadap perjuangan Islam dan pejuang-pejuang Islam.
Mereka   sanggup melakukan fitnah tanpa mengira dosa dan hanya untuk mencapai   kepuasan menghalang perjuangan Islam tertegak di bumi Allah. 
Terlalu   banyak watak-watak yang menjadi tukang fitnah dengan menggunakan blog ,   facebook dan twitter menabur fitnah tanpa rasa takut akan azab Allah. 
Perbuatan   tukang fitnah ini sebenarnya meneruskan usaha yang dilakukan oleh Abu   Lahab yang menjadikan fitnah sebagai kerja hariannya menghalang   perjuangan Rasulullah.
Abu Lahab telah dibinasakan oleh Allah , namun Abu Lahab moden muncul begitu banyak untuk menghalang perjuangan Islam.
Tulisan kali ini akan mengambil contoh dari kisah Abu Lahab dan isterinya bagaimana mereka berdua bersusah payah mematikan da’wah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. 
  Allah Ta’ala berfirman 
  تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ {1} مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2}سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ {3}وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ {4}فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ {5}
  Binasalah   kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah   berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia   akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) isterinya,   pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut. (QS al Lahab :   1 – 5)
  Ketika turun ayat surat 26 ayat 214, 
  وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ 
  Artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”
  Kemudian Rasulullah keluar ke Bukit Shafa, dan di kisahkan sebagaimana Imam Bukhori meriwayatkan, hadist berikut ini
  عَنْ   اِبْن عَبَّاس أَنَّ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ   إِلَى الْبَطْحَاء فَصَعِدَ الْجَبَل فَنَادَى " يَا صَبَاحَاهُ "   فَاجْتَمَعَتْ إِلَيْهِ قُرَيْش فَقَالَ " أَرَأَيْتُمْ إِنْ حَدَّثْتُكُمْ   أَنَّ الْعَدُوّ مُصَبِّحُكُمْ أَوْ مُمَسِّيكُمْ أَكُنْتُمْ   تُصَدِّقُونِي ؟ - قَالُوا نَعَمْ قَالَ - فَإِنِّي نَذِير لَكُمْ بَيْن   يَدَيْ عَذَاب شَدِيد فَقَالَ أَبُو لَهَب أَلِهَذَا جَمَعْتنَا ؟ تَبًّا   لَك فَأَنْزَلَ اللَّه " تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَب وَتَبَّ "
  Artinya :  Dari Ibnu Abbas ra : Nabi  صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ    keluar ke tanah lapang, lalu ia naik keatas bukit dan menyeru   “berkumpullah pagi-pagi” lalu berkumpulah warga Quraiys kepada   Rasulullah “صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”,   setelah itu beliau berkata “Bagaimanakah  pendapatmu bila aku   beritahukan kepada kalian bahawa musuhmu akan datang menyerangmu di   waktu pagi dan petang?, Apakah kalian akan akan membenarkan beritaku   itu? 
Mereka   menjawab “Ya”,  Rasulullah kemudian melanjutkan perkataannya, “Kalau   begitu aku ini adalah pemberi peringatan terhadap azab Allah yang berat”   
Maka berkatalah Abu Lahab, Untuk inikah kamu kumpulkan kami? Binasalah kamu, Maka Allahpun menurunkan surat { تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ } artinya “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa”[1]
  Abu   lahab adalah salah seorang bapa saudara Nabi shalallahu ‘alaihi   wasallam. Nama penuhnya Abbul ‘Uzza bin Abdul Muthalib, nama   panggilannya adalah Abu Utaibah. 
Dinamakan   Abu Lahab kerana wajahnya yang sangat bercahaya. Dia adalah orang yang   paling banyak menyakiti Nabi dan sangat membencinya, menghina dan   meremehkannya serta meremehkan agamanya.
  Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyeru: 
  يَا أَيّهَا النَّاس قُولُوا لَا إِلَه إِلَّا اللَّه تُفْلِحُوا
  Artinya “Wahai umat manusia, katakanlah tidak ada Tuhan melainkan Allah, maka kalian akan berbahagia“. 
Sedangkan   orang-orang ketika itu  berkumpul mengelilingi beliau. Abu Lahab   merapatkan diri dengannya dan berdiri di belakangnya sambil berkata   “sesungguhnya dia ini orang murtad dan dusta”. Dan Abu lahab mengulangi   kemana saja beliau pergi.
  " وَتَبَّ " أَيْ وَقَدْ تَبَّ تَحَقَّقَ خَسَارَته وَهَلَاكه
  [وَتَبَّ] artinya sesungguhnya dia telah rugi dan binasa. 
  Abu   Lahab pernah mengatakan “Bila yang dikatakan oleh anak saudaraku itu   benar, maka aku akan menebus diriku di hari kiamat nanti dengan harta   dan anakku” 
Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat selanjutnya 
  مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2} artinya : Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
  قَالَ اِبْن عَبَّاس وَغَيْره" وَمَا كَسَبَ " يَعْنِي وَلَده
  Artinya : Berkata Ibnu Abbas dan selainnya[2] “apa yang ia usahakan.” Iaitu anaknya. Maka harta dan anaknya itu tidaklah berfaedah sama sekali disisi Allah. 
  Selanjutnya Allah berfirman “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. (ayat 3)” iaitu yang bergejolak, bara api dan daya bakar yang sangat hebat” 
Kemudian Allah mengabarkan tentang isteri dari Abu Lahab sebagaimana firman-Nya 
  “Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar” 
  Ketika   itu sebenarnya Isteri Abu Lahab ini dari kalangan terhormat dari kaum   Qurays. Dia Adalah Ummu Jamil.Adapun namanya adalah Arwa Harb bin   Umayyah, saudari Abu Sufyan. 
Dia   memberi bantuan kepada suaminya dalam hal melakukan kekufuran dan   pembangkangan. Itulah sebabnya di hari kiamat nanti diapun akan memberi   bantuan kepada suaminya ketika disiksa di dalam api neraka jahanam. 
Itulah sebabnya Allah Ta’ala berfirman “pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”
     Berkata Sa’id al Musayyab “bahwa dia (ist eri Abu Lahab) adalah  seorang  yang memiliki kalung yang sangat mahal di lehernya, kemudian  dia  berkata aku akan mendermakan kalung ini untuk melancarkan permusuhan kepada Muhammad, dengan demikian Allah pun akan memberikan siksaan kepadanya di dalam neraka dengan tali dari sabut”.
  قَالَ   الْعُلَمَاء وَفِي هَذِهِ السُّورَة مُعْجِزَة ظَاهِرَة وَدَلِيل وَاضِح   عَلَى النُّبُوَّة فَإِنَّهُ مُنْذُ نَزَلَ قَوْله تَعَالَى" سَيَصْلَى   نَارًا ذَات لَهَب وَامْرَأَته حَمَّالَة الْحَطَب فِي جِيدهَا حَبْل مِنْ   مَسَد " فَأَخْبَرَ عَنْهُمَا بِالشَّقَاءِ وَعَدَم الْإِيمَان لَمْ   يُقَيِّض لَهُمَا أَنْ يُؤْمِنَا وَلَا وَاحِد مِنْهُمَا لَا بَاطِنًا 
  Para Ulama berkata : “Dan dalam surat ini terkandung mukjizat yang sangat jelas sebagai dalil yang sangat terang tentang nubuwah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam,
 Sebab ketika Allah menurunkan firman-Nya:  “Kelak   dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula)   istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”.   maka dengan ayat ini mengabarkan bahawa keduanya itu sudah pasti di   timpa kesengsaraan dan tidak ada keimanan lahir dan bathin. 
  Kesimpulan dan Faedah
  Dari   ayat ini harus kita jadikan iktibar bagi manusia suka melakukan fitnah     untuk menghalangi dan menentang apa yang diturunkan Allah kepada   Nabi-Nya, kerana menurut hawa nafsu, mempertahankan kepercayaan yang   salah, tradisi yang usang, dan adat istiadat yang bertentangan dengan   syari’at. 
Mereka   menjadi lupa diri kerana sanggup serta memiliki kekayaan. Mereka   menyangka bahawa dengan kekayaan dan kuasa ,mereka akan  di terima di   kalangan mereka, kerana selama ini dia Abu Lahab adalah orang yang   terhormat, dipuji kerana tampan, kerana berpengaruh. Namun apa yang   direncanakan telah di gagalkan oleh Allah .Media Muslim
 
No comments:
Post a Comment