Di
antara bangsa-bangsa manusia, tidak ada bangsa yang sekuat ya'juj
ma'juj, sekejam ya'juj ma'juj, dan sebanyak ya'juj ma'juj. Namun tidak
disangka, bahawa kelak yang membebaskan mereka dari tembok kukuh Nabi Dzulqarnain adalah kalimah 'Insya Allah'.
Nabi
Sulaiman a.s. lupa mengatakan "Insya Allah" semasa mengatakan, "Malam ini
aku akan menyetubuhi 60 atau 70 isteriku sehingga mereka hamil. Lalu,
setiap isteriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan menjadi mujahid
penunggang kuda fisabilillah." maka ia pun gagal mendapat anak (Kisah
Nabi Sulaiman ini terabadikan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
Ketika
malam itu beliau memang menyetubuhi 60 atau 70 isterinya, tetapi yang
hamil hanya salah seorang diantara isterinya. Malah anak yang dilahirkannya
pun dalam keadaan tidak sempurna fizikalnya. Dalam hal ini Rasulullah saw
bersabda : "Jika Nabi Sulaiman AS mengucapkan insya Allah,
niscaya mereka akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang kuda
semuanya." (HR Bukhari dan Muslim)}
Nabi
Muhammad 'alaihi sholawat wassalam pernah ditanya oleh An-Nadhar bin
Al-Harits dan `Uqbah bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy.
Pertanyaan yang diajukan oleh kedua orang ini adalah : Bagaimana kisah
Ashabul Kahfi ?, Bagaimana kisah Dzulkarnain ?, dan Apa yang dimaksud
dengan Ruh?.
Rasulullah SAW bersabda kepada dua orang itu "Esok akan saya ceritakan dan saya
jawab.". Akan tetapi Rasulullah SAW lupa mengucapkan "Insya Allah".
Akibatnya wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi masalah pasti
terputus selama 15 hari.
Sedangkan
orang Quraisy setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah SAW
dan berkata "Mana ceritanya? esok..esok..esok..". ketika itu
Rasulullah SAW sangat bersedih. Akhirnya Allah menurunkan wahyu surat
Al-Kahfi yang berisi jawapan kedua pertanyaan pertama, pertanyaan ketiga
berada dalam surat Al-Israa ayat 85.
Allah berfirman pada akhir surat Al-Kahfii :
"Janganlah
kamu sekali-kali mengatakan, 'Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini esok,' kecuali dengan mengatakan Insya Allah." (QS Al-Kahfi :23-24)
Satu
kalimah yang sering kita pandang mudah dan kita salah ertikan tetapi orang
yang paling mulia disisiNya, yang telah diampuni dosanya baik yang telah
lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah SWT kerana lupa
mengucapkan Insyaa Allah. Ada rahsia besar apa di sebalik kalimat Insya
Allah ?
Perhatikan
petikan ayat di atas, di ayat tersebut Allah memerintahkan manusia
ketika semua rancangan sudah siap dan pasti janganlah mengatakan
“Sesungguhnya aku akan mengerjakan esok” tetapi harus diikuti dengan
ucapan Insya Allah.
Sebab
ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan esok” adalah sebuah UCAPAN
KEPASTIAN, keyakinan diri jika hal itu benar - benar akan dilakukannya,
BUKAN KERAGU-RAGUAN.
Benar,..............Insya
Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan
keragu-raguan. Dari situlah tubuh kita mengeluarkan semacam kekuatan dan
kepasrahan penuh yang tidak kita sedari sebagai syarat utama
tercapainya sebuah keberhasilan.
Manusia hanya merancang dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, kerana Allah sebagai pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.
Ingat baik baik !!!Jika kita tidak yakin atau tidak dapat memastikan satu-satu rancangan, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak boleh” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri…”.
Manusia hanya merancang dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan ‘pasti’, kerana Allah sebagai pemilik tubuh ini dapat berkehendak lain.
Ingat baik baik !!!Jika kita tidak yakin atau tidak dapat memastikan satu-satu rancangan, maka jangan pernah mengatakan Insya Allah, cukup katakan saja “Maaf, saya tidak boleh” atau “Maaf, saya tidak dapat menghadiri…”.
Namun jika yakin boleh melakukan rancangan itu, maka
katakanlah “Insya Allah”, niscaya kita akan melihat satu ketentuan
Allah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.
"Mereka
(Ya'juj & Ma'juj) berusaha untuk keluar dengan berbagai cara,
hingga sampai pada masa matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat
sebuah lubang kecil untuk keluar.
Lalu pemimpinnya berkata,'Esok kita teruskan lagi pekerjaan kita dan esok kita pasti boleh keluar dari
sini."
Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup kembali
seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka pun bingung tetapi mereka
bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar.
Demikian kejadian
tersebuat terjadi berulang-ulang. Hingga kelak menjelang Kiamat, di
akhir petang setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka tanpa sengaja
berkata, “Insya Allah, esok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan esok kita boleh keluar dari sini.”
Maka keesokan paginya lubang kecil itu ternyata masih tetap ada,
kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari
penglihatan masyarakat luar sebelumnya.
Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang
selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan
turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala
tempat yang dapat mereka jangkau di bumi."
Jika kaum perosak seperti ya'juj dan ma'juj pun boleh berhasil walaupun tanpa sengaja
mengucapkan Insya Allah, bagaimanakah halnya dengan kita umat Islam ?
apalagi jika disertai dengan kesedaran dan penuh kepastian
mengucapkannya ? Yakinlah.......Janji Allah SWT selalu benar, Dia lah
sebaik baik Menepati Janji.Situslakalaka
No comments:
Post a Comment