Salah seorang sahabat
ra pernah datang kepada Rasulullah saw dan berkata,”Wahai Nabi, sungguh
ibuku telah uzur lantaran tua. Akulah yang beri makan minum dengan
tanganku. Aku pun mewudhuinya, mengangkatnya di atas bahuku. Sudahkah
aku bayar semua jasa-jasanya untuk yang demikian itu?”
“Belum,”jawab
Rasulullah,”Sedikit pun belum. Walaupun satu persen sekali pun. Namun
engkau telah berlaku baik. Allah akan memberimu pahala yang banyak atas
amalmu yang sedikit itu.”
Dari
Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang
sedang tawaf di sekitar Ka'bah sambil menggendong ibunya di
punggungnya. Orang itu menyanyi lembut, "Sesungguhnya diriku adalah
tunggangan yang sangat patuh dari seorang ibu. Apabila tunggangan yang
lain lari, maka aku tidak akan lari."
Orang
itu lalu berkata, "Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi
kepadanya?" Ibnu Umar menjawab, "Engkau belum membalas budinya, walaupun
setarik nafas yang ia keluarkan ketika melahirkan." (Adabul Mufrod no.
11. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih secara sanad)
Dari
Thaisalah bin Mayyas, ia berkata bahwa Ibnu Umar pernah bertanya,
"Apakah engkau takut masuk neraka dan ingin masuk syurga?" ”Ya, saya
ingin”, jawabku. Beliau bertanya, "Apakah kedua orang tuamu masih
hidup?" "Saya masih mempunyai seorang ibu", jawabku.
Beliau berkata, "Demi
Allah, sekiranya engkau berlemah lembut dalam berkata baik kepadanya dan
memasakkan makanan baginya, sungguh engkau akan masuk syurga selama
engkau menjauhi dosa-dosa besar."(Adabul Mufrod no. 8. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apakah kalian mahu kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?" Para sahabat
menjawab, "Mahu, wahai Rasulullah."Beliau lalu bersabda, "(Dosa terbesar
adalah) mempersekutukan Allah dan derhaka kepada kedua orang tua."
Beliau mengucapkan perkara itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya].
(Tiba-tiba beliau membetulkan duduknya dan berkata), "Dan juga ucapan
(sumpah) palsu." Beliau mengulang-ulang perkataan itu sehingga saya
berkata (dalam hati), "Duhai, seandainya beliau diam." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Bahkan
dalam beberapa ayat, Allah selalu menghubungkan amalan berbakti pada
orang tua dengan mentauhidkan-Nya dan larangan berbuat syirik. Ini semua menunjukkan agungnya amalan tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya.
jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. QS Al Israa’ 17:23.
Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. QS
Luqman 31:15.
Begitu dalamnya rahsia penilaian Rasulullah perihal besarnya jasa orang tua khususnya seorang ibu. Dan betapa besar pula pahala berbakti kepadanya. hingga beliau pernah bersabda ."Sungguh celaka, sungguh celaka, sungguh celaka."
Ada yang bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda,
”(Sungguh celaka) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih
hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun
justeru ia tidak masuk syurga."(HR. Muslim)
Dari
sabda Rasulullah SAW di atas, sudah jelas jika orang yang
sehingga tidak masuk syurga padahal orang tuanya yang berusia lanjut masih
hidup, betul betul orang itu keterlaluan.situslakalaka
No comments:
Post a Comment